Laporan Akhir Percobaan 1 Kondisi 13
Percobaan 2a
B. Alat dan Bahan (Proteus)
1. IC J-K Flip Flop (74LS112)
Kelebihan JK Flip-flop adalah tidak adanya kondisi terlarang atau yang berarti di beri berapapun inputan asalkan terdapat clock maka akan terjadi perubahan pada keluarannya / outputnya. berikut adalah symbol dan tabel kebenaran dari JK Flip-Flop.
2. Power DC
3. Switch (SW-SPDT)
4. Logicprobe atau LED
3. Rangkaian Simulasi [Kembali]
Percobaan 2a
Rangkian percobaan diatas adalah rangakain asynchronous counter dengan enam buah input SPDT dan menggunakan IC 74LS90 dan IC 7493.
IC tersebut aktif low dimana akan aktif saat inputnya bernilai 0. Output yang dihasilkan pada rangkaian ini akan berubah-ubah (1 dan 0). Pada rangkaian ini,input CKA dan CKB memengaruhi QA dan QB. Hasilnya berupa counter up berupa bilangan biner yang apabila dikonversi ke bilangan desimal yang mana urutan dari bilangan tersebut bersifat tidak beraturan.
IC 74LS90 merupakan IC yang cukup umum digunakan dalam berbagai aplikasi elektronik, terutama dalam rangkaian penghitungan dan pemrosesan digital. IC 74LS90 ini memiliki empat output BCD (Binary-Coded Decimal) yang menghasilkan empat bit output untuk merepresentasikan digit desimal. Setiap output menghasilkan sinyal logika tinggi (1) secara bergantian saat penghitungan berjalan. IC ini hanya dapat menghitung angka 0-9. IC 7493 adalah penghitung biner yang dapat menghitung dalam format biner, dari 0 hingga 15 (modulus-16) saat sinyal clock diberikan. IC ini memiliki input clock tunggal yang digunakan untuk menggerakkan penghitungan. Setiap sinyal clock positif akan menggeser penghitungan satu langkah ke depan. IC ini memiliki output ripple carry (RC) yang digunakan untuk memperpanjang penghitungan ke counter berikutnya dalam rangkaian yang lebih luas. Carry-out dari setiap bit akan mengaktifkan carry-in pada bit berikutnya.
Percobaan 2b
Rangkaian percobaan 2b ini memiliki prinsip kerja yang sama dengan rangkaian percobaan 2a. Namun perbedaannya yaitu pada rangkaian percobaan 2b ini mampu menghitung angka secara berurutan dari angka 0-9 atau 0-15. Karena clock dari rangkaian ini terhubung dengan output IC sehingga mampu melakukan perhitungan ataua counter secara berurutan. Rangkaian ini masih menggunakan 2 IC yaitu IC 74LS90 yang hanya menghitung angka dari 1-9 dan IC 7493 menghitung dari angka 0-15
5. Video Rangkaian[Kembali]
Percobaan 2b
1. Analisa kenpa output percobaan 2a mengcounter tidak beraturan.
Output percobaan 2a mengcounter tidak beraturan dikarenakan clock yang dihubungkan secara paralel di kaki clock ada 2 buah clock. karena hal ini menyebabkan output dari rangkaian tersebut mengeluarkan angka 0-15 atau 0-9 tidak berurutan.
2. Analisa kenapa output percobaan 2b dapat mengcounter secara beraturan
Pada percobaan 2b, CKA terhubung pada sinyal clock, sementara CKB terhubung pada Q0, sehingga dengan kata lain input clock pada CKB diperoleh secara bergilir dari CKA. Akibatnya, output mengcounter secara beraturan.
3. Analisa kenapa output pada percobaan 2b pada IC 74LS90 hanya bisa mengcounter sampai 9
IC 74LS90 hanya bisa menghitung sampai 9 karena IC 74LS90 menghitung menggunakan sistem bilangan desimal. Dan IC ini juga dirancang hanya untuk menghitung angka 0 sampai 9 sehingga tidak dapat menghitung diatas angka 9. Jika kita ingin perhitungan lebih tinggi, maka ada IC lain yang bisa melakukannya.
4. Analisa kenapa output pada percobaan 2b pada IC 7493 bisa mengcounter sampai 15
IC7493 bisa menghitung sampai 15 dikarenakan IC7493 di dalamnya menggunakan 4 flipflop JK dalam konfigurasi kaskode. Setiap flipflop JK dalam IC7493 ini dapat menghitung hingga angka 2 karena memiliki dua keadaan berbeda (0 dan 1) dengan 4 JK flipflop, dapat menghasilkan 16 kombinasi yang berbeda. Yang mana ini mewakili angka biner dari 0000 hingga 1111 (1-15 desimal)
Link Datasheet Switch [klik]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar