- Rangkai semua komponen
- Buat program di website wokwi
- Jalankan program dan cobakan sesuai kondisi
Pada percobaan ini digunakan sebuah rangkaian elektronik sederhana yang terdiri dari sensor cahaya LDR, Raspberry Pi Pico sebagai mikrokontroler, LED merah, resistor, dan sebuah buzzer. Tujuan dari rangkaian ini adalah untuk memberikan respon peringatan saat kondisi pencahayaan lingkungan lebih terang dari ambang batas yang telah ditentukan, yaitu 200 lux.
Sensor LDR berfungsi untuk mendeteksi tingkat intensitas cahaya yang ada di sekitarnya. Ketika terkena cahaya, nilai resistansi pada LDR akan berubah, dan perubahan ini diterjemahkan oleh Raspberry Pi Pico melalui pin ADC (Analog to Digital Converter), tepatnya pada pin GP28. Nilai tegangan analog dari LDR akan dibaca dan dikonversi menjadi estimasi nilai lux.
Setelah nilai lux didapatkan, Raspberry Pi Pico akan memproses dan membandingkan hasil tersebut dengan nilai batas pencahayaan yang telah ditetapkan, yaitu 200 lux. Jika cahaya yang diterima oleh sensor lebih terang dari 200 lux, maka sistem akan menganggap bahwa kondisi pencahayaan terlalu terang dan perlu memberikan respon.
Sebagai responnya, LED merah akan menyala berkedip selama 4 detik dengan interval kedipan 1 detik. Di saat yang sama, buzzer akan aktif dan mengeluarkan bunyi dengan duty cycle sebesar 45% untuk memberikan sinyal peringatan suara. Setelah waktu 4 detik tersebut selesai, Raspberry Pi Pico akan mematikan LED dan buzzer, dan sistem akan kembali ke mode pemantauan.
Namun jika nilai lux yang terbaca kurang dari atau sama dengan 200 lux, maka LED dan buzzer akan tetap dalam kondisi mati. Proses pemantauan ini berjalan terus-menerus karena program dikodekan dalam bentuk loop, sehingga sistem secara real-time memantau perubahan pencahayaan dan memberikan respon sesuai kondisi yang terjadi.
Secara keseluruhan, rangkaian ini menunjukkan cara kerja sistem monitoring cahaya otomatis berbasis Raspberry Pi Pico yang dapat memberikan respon visual dan suara ketika intensitas cahaya lingkungan melebihi batas normal.









Tidak ada komentar:
Posting Komentar