Tabel data percobaan Voltage Devider
1. Analisa prinsip kerja dari rangkaian Voltage Devider bias berdasarkan nilai parameter yang didapatkan ketika percobaan
jawab :
Dari data percobaan, dengan menggunakan parameter yang diperoleh selama percobaan, prinsip kerja rangkaian bias pembagi tegangan sebagai berikut:
Dari tegangan masukan Vcc 12 V, arus mengalir dua arah yaitu RC (diukur sebesar 0,984 kOhm) dan RB1 (diukur sebesar 9,98 kOhm) dan menghasilkan pengukuran Ib dan Ic dengan Ib = 32,37 mA dan Ic = 0,01 mA.Arus yang mengalir melalui dua resistor mengalir ke transistor.Arus Ib mengalir ke cabang basis dan arus Ic mengalir melalui cabang kolektor.Kedua arus ini mengalir melalui kaki emitor dan kemudian melalui resistor emitor (RE) (diukur pada 0,985 kOhm) menuju ground. Arus yang mengalir melalui RB1 juga mengalir melalui RB2 (diukur pada 0,532 kOhm) dan langsung ke ground.Arus yang mengalir melalui cabang basis ke cabang emitor menghasilkan tegangan VBE yang bernilai 0,592 V bila diukur dengan voltmeter. Arus yang mengalir dari cabang kolektor ke cabang emitor menghasilkan tegangan VCE yang nilainya mencapai 11,96 V bila diukur dengan voltmeter. Arus yang mengalir melalui RB1 ke cabang basis menghasilkan tegangan VRB1 (diukur 11,41 V), arus yang mengalir melalui RB2 menghasilkan tegangan VRB2 (diukur 0,627 V), dan arus yang mengalir melalui RC menyebabkan timbul tegangan. Kolektor mencabangkan tegangan VRC (diukur pada 0,043 V). Arus yang mengalir melalui RE yang keluar melalui cabang emitor menghasilkan tegangan RE (VRE) yang diukur sebesar 0,043 V.
2. Tentukan titik kerja (Q Point) dari percobaan Voltage Devider bias (dalam bentuk grafik)
jawab :
3. Nilai apakah yang mempengaruhi perubahan titik kerja (Q point)
jawab :
Pada Voltage Devider bias, berubahnya titik kerja (Q point) biasanya disebabkan beberapa faktor berikut:
- Nilai Resistor Basis (RB1 dan RB2): Nilai-nilai resistor dalam pembagi tegangan (RB1 dan RB2) berpengaruh besar terhadap Q Point. Semakin besar nilai total resistansi (RB1 + RB2), semakin besar arus basis (Ib), yang akan mempengaruhi arus kolektor (Ic) dan tegangan kolektor-emitter (Vce). Perubahan nilai-nilai RB1 atau RB2 dapat memindahkan Q Point.
- Nilai Resistor Kolektor (RC): Nilai resistor kolektor (RC) juga memengaruhi arus kolektor (Ic) dan tegangan kolektor-emitter (Vce). Semakin besar RC, semakin kecil Ic, dan Vce cenderung meningkat. Perubahan RC juga akan memengaruhi Q Point.
- Nilai Tegangan Sumber (Vcc): Nilai tegangan sumber (Vcc) akan memengaruhi tingkat potensial tegangan kolektor-emitter (Vce) yang tersedia saat transistor beroperasi. Peningkatan Vcc akan memengaruhi karakteristik operasi transistor dan Q Point.
- Nilai-nilai Parameter Transistor: Karakteristik transistor, seperti hfe (gain arus), Vbe (tegangan basis-emitor), dan Vce (tegangan kolektor-emitor), dapat berbeda antara transistor yang berbeda. Penggunaan transistor dengan parameter yang berbeda akan memengaruhi Q Point.
- Perubahan Temperatur: Suhu lingkungan dapat memengaruhi karakteristik transistor dan resistansi resistor. Perubahan suhu akan memengaruhi resistansi transistor dan nilai-nilai komponen, yang dapat memindahkan Q Point.
- Toleransi Komponen: Nilai resistor yang sebenarnya mungkin memiliki toleransi tertentu. Variabilitas dalam nilai-nilai ini juga dapat memengaruhi Q Point.
Download Video Penjelasan disini
Download Video Percobaan disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar